Balada si sukses, si gagal dan si bijak
Si sukses : “Heh gagal, kok kau ikuti aja aku? Ke kanan aku ke kanan kau, ke kiri aku ke kiri kau, maju aku maju kau. Kau mau apa?! Ku tempeleng kau nanti ya!”
Si gagal : “Bukan gitu lae (lae = sebutan bagi pria dalam bahasa batak). Cumak heran aja aku, kok banyak kali orang yang berlomba-lomba mau ikut kau?”
Si sukses : “Ya karna mereka suka sama aku. Di rumahku mereka selalu senang dan bahagia, tapi gara-gara kau banyak orang yang sulit nyampe ke aku. Pergi kau sana!”
Dari jauh si bijak meihat cek cok mulut antara si sukses dan si gagal, lalu si bijak pun datang menghampiri.
Si bijak : “E aha i?” (artinya: ada apa ini?) Ya ampun, dari dulu asik berantam aja kerja kelen dua ini. Kayak anjing sama kucing. Blum taunya kelen kalo anjing dan kucing sudah banyak yang berdamai? Ada apa rupanya?”
Si sukses : “Gini bijak, si gagal ini kek tak punya kerjaan. Kemana aku pergi kesana dia ikut. Dihambat-hambatnya orang yang mau ikut aku, pantaslah kalo setiap orang yang nyampe rumahku raut mukanya kek capek kali gitu. Kek susah kali orang-orang itu dibuat si gagal ini.”
Si gagal : “Bukan gitu maksudku lae sukses dan lae bijak. Banyak juganya yang mampir ke rumahku, banyak pulak yang nginap sampe kuusir pun tak mau juga dia pergi, kerjanya cuma tiduuuurrrr aja. Aku cuma mau tahu kok banyak kali yang mau ikut si sukses ini.”
Si bijak : “Oohh I do ate?” (artinya: oh gitunya rupanya?) “ Tak ada yang salah dari kelen dua ini, baik kau sukses dan kau juga gagal. Tak kelen sadarinya kalo kelen berdua itu saling melengkapi?”
Si sukses : “Ah cemana pulak maksud kau bijak, nggak-nggak aja pun kau.”
Si bijak : “Eh…dengar dulu. Tak sadarnya kau sukses? Tanpa si gagal mana mungkin ada sukses dan begitu pulak sebaliknya. Kelen berdua itu diciptakan untuk membantu orang banyak. Tanpa si gagal orang tak kan tahu artinya sukses, begitu pulak sebaliknya…..tanpa kau sukses orang tak kan tahu artinya gagal. Bisa dibilang kelen berdua itu bersaudara, mungkin saudara yang udah lama ilang akhirnya bertemu. Saling bantulah kelen, biar bagus jalan hidup manusia itu.”
Si gagal : “Bah, gitunya rupanya bijak? Betul juga yang ko bilang itu. kupikir-pikir kalo nggak datang si bijak ini, mungkin tak berdamai aku sama si sukses ini.”
Si sukses : “E matutu!” (betul itu!) “Sekarang semua sudah jelas, jadi….bersahabatlah kita semua ya?”
Si gagal
dan si bijak : “Mantap lae!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar